Jawaban Soal "Cerita Singkatnabi Ismail"

Apakah sobat banyak diberi PR oleh kampus? Tetapi teman-teman tidak dapat menyelesaikannya? Sebetulnya ada beberapa strategi untuk menyelesaikan pekerjaan rumah tsb, salah satunya adalah dengan cara belajar kelompok. Selain itu, mencari kunci jawabannya di internet bisa saja jadi solusi jitu sekarang ini.

Kami telah mempunyai 1 cara menyelesaikan atas Cerita singkatnabi Ismail. Monggo lihat cara menjawabnya selengkapnya di bawah:

Cerita Singkatnabi Ismail

Jawaban: #1:

Ismail adalah putera dari Ibrahim dengan Istri Siti Hajar, kakak kandung dari Ishaq dari Ibu Siti Sarah. Ia diperkirakan menjadi nabi pada tahun 1850 SM. Ia tinggal di Amaliq dan berdakwah untuk Qabilah Yaman , Mekah. Namanya disebutkan sebanyak 12 kali dalam Al Qur'an. Ia meninggal pada tahun 1779 SM di Mekkah. Secara tradisional ia dianggap sebagai Bapak Bangsa Arab.

Nabi Ibrahim meninggalkan Mesir.

Nabi Ibrahim berhijrah meninggalkan Mesir bersama Sarah, isterinya dan Hajar, di tempat tujuannya di Palestina. Ia telah membawa pindah juga semua hewan ternaknya dan harta miliknya yang telah diperolehnya sebagai hasil usaha dagangnya di Mesir.

Siti Hajar melahirkan Ismail.

Untuk sesuatu hikmah yang belum diketahui dan disadari oleh Nabi Ibrahim; Allah s.w.t. mewahyukan kepadanya agar keinginan dan permintaan Sarah isterinya dipenuhi. Dan dijauhkanlah Ismail bersama Hajar ibunya ke suatu tempat di mana yang ia akan tuju dan di mana Ismail puteranya bersama ibunya akan ditempatkan dan kepada siapa akan ditinggalkan.

Maka dengan tawakkal kepada Allah berangkatlah Nabi Ibrahim meninggalkan rumah membawa Hajar dan Ismail menaiki unta tanpa tempat tujuan yang tertentu. Ia hanya berserah diri kepada Allah yang akan memberi arah kepada binatang tunggangannya. Dan berjalanlah unta Nabi Ibrahim dengan tiga hamba Allah yang berada di atas punggungnya keluar kota masuk ke lautan pasir dan padang terbuka di mana terik matahari dengan pedihnya menyengat tubuh dan angin yang kencang menghamburkan debu-debu pasir.

Ismail dan ibunya, Hajar, ditinggalkan di Makkah

Setelah berminggu-minggu berada dalam perjalanan jauh yang melelahkan, tibalah Nabi Ibrahim bersama Ismail dan ibunya di Makkah . Di tempat di mana Masjidil Haram sekarang berada, berhentilah unta Nabi Ibrahim mengakhiri perjalanannya dan di situlah ia meninggalkan Hajar bersama puteranya dengan hanya bekal sekedarnya sedangkan keadaan sekitarnya tiada tumbuh-tumbuhan, tiada air mengalir, yang terlihat hanyalah batu dan pasir kering.

Nabi Ibrahim kembali ke Palestina ke Siti Sarah. Dan dalam waktu -waktu tertentu tetap berkunjung ke Siti Hajar dan Ismail anaknya yang berada di tanah Mekah.

Nabi Ibrahim mendapat perintah Allah untuk menyembelih Ismail putranya.

Sewaktu Nabi Ismail mencapai usia remajanya Nabi Ibrahim a.s. mendapat mimpi bahwa ia harus menyembelih Ismail puteranya. Dan mimpi seorang nabi adalah salah satu dari cara-cara turunnya wahyu Allah, maka perintah yang diterimanya dalam mimpi itu harus dilaksanakan oleh Nabi Ibrahim. Ia duduk sejurus termenung memikirkan ujian yang maha berat yang ia hadapi. Sebagai seorang ayah yang dikurniai seorang putera yang sejak puluhan tahun diharap-harapkan dan didambakan, seorang putera yang telah mencapai usia di mana jasa-jasanya sudah dapat dimanfaatkan oleh si ayah, seorang putera yang diharapkan menjadi pewarisnya dan penyampung kelangsungan keturunannya, tiba-tiba harus dijadikan qurban dan harus direnggut nyawa oleh tangan si ayah sendiri.

Namun ia sebagai seorang Nabi, pesuruh Allah dan pembawa agamayang seharusnya menjadi contoh dan teladan bagi para pengikutnya dalam bertaat kepada Allah, menjalankan segala perintah-Nya dan menempatkan cintanya kepada Allah di atas cintanya kepada anak, isteri, harta benda dan lain-lain. Ia harus melaksanakan perintah Allah yang diwahyukan melalui mimpinya, apa pun yang akan terjadi sebagai akibat pelaksanaan perintah itu.

Sungguh amat berat ujian yang dihadapi oleh Nabi Ibrahim, namun sesuai dengan firman Allah yang bermaksud: "Allah lebih mengetahui di mana dan kepada siapa Dia mengamanatkan risalahnya". Nabi Ibrahim tidak membuang masa lagi, berazam (niat) tetap akan menyembelih Nabi Ismail puteranya sebagai qurban sesuai dengan perintah Allah yang telah diterimanya. Dan berangkatlah serta merta Nabi Ibrahim menuju ke Makkah untuk menemui dan menyampaikan kepada puteranya apa yang Allah perintahkan.

Nabi Ismail sebagai anak yang soleh yang sangat taat kepada Allah dan bakti kepada orang tuanya, ketika diberitahu oleh ayahnya maksud kedatangannya kali ini tanpa ragu-ragu dan berfikir

maaf kalau salah

İsmail Hacıoğlu – Kaç Kilo, Boyu Kaç, Nereli, Kaç Yaşında, Sevgilisi

(sumber gambar: unludetay.com)

Bagaimana? Sudah ketemu cara menyelesaikannya kan? Diharapkan solusi di atas dapat mempercepat penyelesaian peer anda.

Posting Komentar